Walikota Pekalongan memberikan bantuan kepada Fikri (20) untuk melanjutkan mondok. Dalam kesempatan tersebut Fikri didampingi ketua Lazis NU Basir dan ketua Basnas kota Pekalongan Slamet Irfan.
KOTA PEKALONGAN.HPN (17/11) – Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz serahkan bantuan kepada Fikri didampingi Pengurus Lazisnu, Abdul Basir, SH. Dan ketua BAZNAS kota Pekalongan, Slamet Irfan di rumah dinas walikota jalan Bahagia kota Pekalongan. (17/11).
Dikisahkan sebelumnya, bahwa Azkal Fikri, memutuskan belajar di Pesantren API Tegalrejo Magelang , dengan alasan tidak memiliki Beaya padahal usia pendidikan sebagai santri pondok pesantren belum usai dia selesaikan.
Oleh karenanya, walikota mengajak Fikri untuk kembali belajar dan menyelesaikan pendidikan tersebut di tempat yang sama yakni pondok pesantren yang diasuh KH Yusuf Chudlori di Tegalrejo, Magelang.
Dijelaskan walikota, katanya ” Bahwa dirinya atas nama Pemerintah Kota Pekalongan akan memberikan bantuan pendidikan, disamping bantuan dari BAZNAS maupun Lazis NU. Termasuk akan merehab rumah keluarga Fikri melalui program bedah rumah, memberikan insentif kepada keluarganya melalui PKH, termasuk permodalan untuk buka usaha serta biaya adik Fikri yang masih sekolah ” terang Shaelany Mahfudz
Lebih lanjut, walikota menambahkan ” Bahwa pemberian perhatian kepada Fikri bukan karena yang bersangkutan viral di media atas peristiwa kunjungan Presiden RI beberapa tahun yang lalu di Pesantren API Tegalrejo, Magelang. Akan tetapi karena dirinya butuh uluran kita,” tegasnya.
Wali Kota Pekalongan menjelaskan, ada rasa simpati atas diri Fikri, dimana anak ini rela berjuang membantu kehidupan keluarganya dengan cara bekerja walaupun harus meninggalkan pondok yang belum selesai. Untuk itu, semangat inilah yang harus mendapatkan apresiasi dan pemerintah hadir untuk peduli ,” ujarnya.
Fikri mengaku gembira dan bersyukur atas bantuan dari Wali Kota Pekalongan yang memberikan perhatian kepada dirinya.
” Saya sangat bersyukur dapat melanjutkan mondok, atas bantuan dari pak walikota. Disamping beberapa bantuan yang diterima untuk keluarga , sehingga kami dapat merasakan kenyamanan,” katanya.
Dirinya minta doa restunya untuk bisa melanjutkan mondok di pesantren asuhan Gus Yusuf di Tegalrejo, Magelang. “Semoga dukungan dan dorongan Pemerintah Kota Pekalongan menjadikan saya lebih bersemangat dalam menuntut ilmu di pesantren,” pungkasnya.
Nama Muhammad Azkal Fikri (20), Seorang santri dari Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, yang sempat menjadi viral karena menyebut nama Prabowo Subianto sebagai salah satu menteri ketika Presiden Joko Widodo meminta disebutkan nama-nama menteri saat berkunjung ke pesantren tersebut. Fikri nama panggilannya, adalah santri asal Pekalongan sempat putus belajar di pesantren karena terkendala ekonomi. Ayah Fikri, Ali Murdi, hanya kerja serabutan. Untuk membantu ekonomi keluarga, kini Fikri bekerja di tempat pembuatan kain tenun. Saat ini keluarga berharap Fikri dapat lebih tenang belajar di pondok. ( WIMPHY)